Oksusu cha, teh jagung asal Korea, adalah minuman tradisional yang digemari oleh orang-orang di negaranya. Rasanya ringan dan segar, namun rasa smoky alias berasapnya menonjol sekali sehingga menjadi keunikan tersendiri. Oksusu cha terbuat dari biji jagung, jadi ia bukan benar-benar teh, melainkan teh herbal atau tisane (seduhan dari bahan-bahan nabati selain teh). Ia dibuat dengan cara mengeringkan biji jagung secara seksama. Biji jagung kemudian dipanggang hingga berwarna cokelat atau cokelat keemasan.
Untuk mengonsumsinya, oksusu cha direbus selama 20-30 menit di api kecil namun tidak sampai mendidih. Teh kemudian disaring, lalu biji jagungnya dibuang. Minuman ini terasa unik karena proses pemanggangan jagung membuatnya lebih manis dan terkaramelisasi
Selain dari biji jagung, teh jagung Korea juga ada yang dibuat dari rambut jagung. Ia disebut corn silk tea. Teh rambut jagung lebih bersifat diuretik alias memicu produksi urin. Namun, kedua teh ini tidak memiliki kandungan kafein seperti daun teh pada umumnya.
Karena rasanya yang manis alami, teh oksusu cha sering dicampur dengan teh barley atau bori cha. Berkebalikan dengan rasa teh oksusu cha yang manis dan ringan, teh bori cha memiliki rasa yang agak pahit dan berat sehingga saat kedua teh tersebut digabungkan, ia akan menghasilkan rasa yang lebih seimbang. Sama halnya seperti saat kita mencampurkan kopi arabika dan robusta untuk menghasilkan espresso.
Dalam ilmu pengobatan tradisional Korea, teh oksusu cha dapat mengobati darah tinggi, diabetes, dan penyakit ginjal. Untuk kandungan nutrisinya sendiri, secangkir biji jagung mentah mengandung 14 persen kebutuhan vitamin C harian tubuh. Ia juga mengandung 11 persen kebutuhan vitamin B6 dan 12 persen kebutuhan folat tubuh. Ketika diseduh, sekitar 35% kandungan folatnya akan larut ke dalam teh. Begitu juga 25 persen kandungan vitamin C dan 15 persen vitamin B6nya.
Syifanny Putri Aulia Belvana XI-PB ࿔₊• ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
0 comments:
Post a Comment